Beauty .
Sunday 1 May 2016 | 11:54 | 0 comments
Sometimes it could hurt even more when we keep holding on from falling down, couldn't it?
Assalamualaikum w.b.t.
2 pagi 2 Mei .
nak cerita, but i am a worst storyteller . pity me. sob sob
Suatu petang , baru balik dari pasar minggu . dari dalam kereta kami terlihat ada anjing cuba melintas.
Kami memerhati je
memandangkan waktu tu lampu isyarat jelas menunjukkan merah .
merah tanda berhenti. hehe
suara ibu memecahkan suasana .
Anjing ni, kita tengok je macam tu. Haram disentuh. tak boleh bela.
tapi hakikatnya, waktu subuh, waktu maghrib, selalu menyalak .
kat perumahan kita tu, mana ada ayam .ada anjing je .
Dialah yang bagi signal certain certain waktu .
Anjing ni menyalak bukan apa, waktu subuh, dia menyalak, sebab apa?
sebab
dia nampak
malaikat turun .
Allahuakbar .
......"
sorry, i'm a worst storyteller ever . ergh .
so, from that short conservation . saya konklusikan . dalam seburuk buruk sesuatu , mesti ada baiknya . betul?
"Pandanglah kebaikan dalam setiap keburukan
Kerana seburuk buruk sesuatu pasti ada kebaikannya . "
-Mato
Open another story .
sometimes bila kita dah berubah dan cuba untuk jadi lebih baik dari semalam, orang pun akan cakap cakap juga pasal diri kita. Apatah lagi bila kita buat benda buruk kan, lagi la orang fikir bukan-bukan.
But it’s okay to judge, not really a big deal. We all know who are we, ke tidak?
Sebab kita ni manusia, kita judge each other based on hasil, tapi Tuhan pula tengok kita based on apa yg kita usaha, Dia tengok apa yg ada dalam hati kita.
That’s the different thing here. We can’t argue with people that they are absolutely wrong when they judge someone, nope, we can’t just tell people to shut up & never give a damn about what had happened, sebab kita manusia, kita cakap apa yang kita nampak. Tak nampak pun kita cakap cakap itu ini juga, yes. But we never really have the chance to judge what is in people’s hearts.
Probably the reason why I suddenly come up with this all is because people keep saying “do not judge a book by its cover.” Really? Kita manusia, bukan buku. Indeed, betul la yang kita ni mana boleh sangka buruk dekat orang, kenapa nak judge itu ini pula. Kan lebih elok bersangka baik? Tak ke? It’s more preferable to say to people: you can judge the cover, but only God knows what’s inside it.
We will never have the power to read what’s inside each of us. If we do not show the good side of us and make that statement without a sole purpose: don’t judge me by my cover, itu kita ada masalah ego, hipokrit, sebab kalau kita tahu perlakuan & perkataan kita ni sebenarnya adalah cerminan hati, we would never say: do not judge me by my cover. Takkan dengan diri sendiri pun kita nak tipu? T_T
We ought to walk our talk, that’s all. Fake it til we really make it.
i remember someone pernah said “takkanlah kita nak tunggu Tuhan judge
dekat sana baru kita nak terima?” if you understand what it’s mean.
i found someone wrote this, and it is really make a hole deep inside me .
“it is okay to judge luaran orang
sebab itu apa yg kita nampak, tapi jangan guna alasan luaran tu untuk
tutup siapa diri kita di dalam ni sebenarnya”.
i don't know what to write anymore . almost three a.m. right now . i feel sleepy somehow .
huwaargh .
its time for me to sleep soundly. wee :)
let's see if tomorrow i write again or not ?
haha. adios :)